Sutradara: Ruben Fleischer | Tahun: 2009 |
YA, sekarang giliran Amerika bikin film komedi horor dengan sedikit penyesuaian bagi para generasi Juno. Setelah kesuksesan duet Simon Pegg dan Edgar Wright dalam Shaun of The Dead, tampaknya sutradara ini merasa tertantang untuk menampilkan cara Hollywood menggarap film zombie. Dengan iringan musik pembuka dari Metallica, jelas sudah ramuan untuk sekedar menjadi film blockbuster.
Film ini dimulai dengan narasi 32 cara bertahan hidup di tengah serangan zombie yang dikemas dengan sangat menarik. Adalah seorang pemuda bernama Columbus (Jesse Eisenberg) yang akan melakukan perjalanan untuk mengetahui keadaan kedua orang tuanya di Columbus, Ohio.
Dalam perjalanannya dia bertemu dengan Tallahassee (Woody Harrelson) karakter berjaket kulit ular yang sangat tergila-gila akan Twinkies -makanan ringan ala Amerika-, tapi cukup stylish dalam membantai para zombie. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan dua bersaudari Wichita (Emma Stone) dan Little Rock (Abigail Breslin) yang juga bermain di My Sister’s Keeper dan Little Miss Sunshine. Kedua cowok ini dikerjai cewek kakak-adik sebanyak 3 kali.
Dalam perjalanannya dia bertemu dengan Tallahassee (Woody Harrelson) karakter berjaket kulit ular yang sangat tergila-gila akan Twinkies -makanan ringan ala Amerika-, tapi cukup stylish dalam membantai para zombie. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan dua bersaudari Wichita (Emma Stone) dan Little Rock (Abigail Breslin) yang juga bermain di My Sister’s Keeper dan Little Miss Sunshine. Kedua cowok ini dikerjai cewek kakak-adik sebanyak 3 kali.
Perjalanan terasa cukup membosankan sampai akhirnya mereka sampai ke sebuah toko grosir di pinggiran kota, dan mulai menghancurkan barang-barang seisi toko. Adegan yang terlihat sangat rusuh sekaligus menyenangkan. Sebuah kejutan juga hadir saat mereka memasuki sebuah rumah megah yang ternyata penghuninya adalah Bill Murray sebagai cameo. Adegan menghisap ganja, dan beraksi kembali sebagai ghostbuster pun dilakoni oleh Bill Murray, sebelum secara tak sengaja Columbus menembak mati Bill Murray saat mencoba mengerjainya. Setelah melakukan prosesi penguburan yang asal-asalan mereka pun melanjutkan perjalanan ke sebuah arena bermain yang diyakini sebagai kawasan bebas-zombie. Tapi ternyata banyak zombie yang siap menyambut kedatangan mereka…Sebelum menghabisi satu per satu zombie yang menyerbu, terlontarlah ucapan: Nut up or Shut up !
APA KATA DEKEPIKS?
Saya menyebut jenis film ini dengan satu kata, Zombedy. Tema cerita ringan yang diimbangi dengan pemilihan cast yang cukup berhasil ini, cukup mengakomodir minat para penikmat film yang ingin menyaksikan adegan slasher tanpa harus menumpahkan popcorn dan menutup mata dengan tangan. Dengan dialog yang pintar, kombinasi pertarungan berdarah yang berimbang dengan suguhan komedi dan hasil editing yang maksimal, jelas Ruben Fleischer mempunyai senjata lebih dari sekedar double barrel shotgun untuk membuat para penikmat film horor tertawa lebar. Oh iya, jika diperhatikan pada credit title saat selesai, ternyata cuma ada 7 pemeran dalam film ini, termasuk Bill Murray (cameo) dan badut seram. Selebihnya cuma sekumpulan stuntmen yang berperan sebagai, apalagi kalau bukan...zombie.
APA KATA ROOMEY?
Berhubung gw bukan penggemar film-film zombie, menonton Zombieland lumayan menghibur. Lagu pembuka, For Whom the Bell Tolls dari Metallica membawa kesegaran masa lalu saat masih doyan dengar lagu-lagu metal. Sedangkan tampilan petunjuk menghindari zombie berupa tulisan 3D cukup seru karena seperti main video game. Selebihnya, buat gw ceritanya biasa-biasa saja. Setahu gw, zombie nggak bisa lari tapi di film ini ada sedikit modifikasi gerak-gerik zombie. Terus adegan pas Tallahassee terjebak di kios di arena bermain, lalu membantai seluruh zombie yang menyerangnya....aaach, terlalu Hollywood !!Untung masih ada Emma Stone yang berperan sebagai Wichita, menyegarkan karena semakin "matang" ketimbang waktu di Superbad.
Putusan: Horor tanpa ketakutan dengan bumbu grafis yang seru.
0 komentar:
Posting Komentar